I made this widget at MyFlashFetish.com.

Rabu, 08 Februari 2012

FIRST LOVE

Diantara para pembaca sekalian tentu saja pernah mendengar atau malah mengalami apa itu cinta pertama. ehh.. atau ada yang belum pernah?
Saya sendiri masih belum bisa membedakan antara cinta pertama dengan pacar pertama. Mungkin buat beberapa orang ini adalah dua hal berbeda, atau malah justru merupakan hal yang sama. Selalu ada definisi yang bias apabila membicarakan cinta.
Kenapa tiba-tiba menulis ini? Tak lain tak bukan adalah karena dalam beberapa hari ini akan ada tamu istimewa yang datang ke kota ini. Iya, cinta pertama saya.
Saya dan dia dulu pernah pacaran selama kurang lebih satu setengah tahun. waktu itu kami masih SMP. Lha? parah banget SMP kok udah kenal pacaran. Saya cuma nyengir kalau (sampai) ada yang bilang kayak gini. waktu itu prinsip kami :
“biarkan mereka bicara, cinta ini milik kita..”
(minjem lirik “Buku Ini Aku Pinjam” milik Bang Iwan).
Ya, tentu saja banyak tentangan dari keluarga kami atas hubungan ini. Mungkin waktu itu keluarga kami berpendapat bahwa sebaiknya kami memikirkan belajar lebih dahulu. Bisa jadi demikian. Lalu kenapa kami nekat menjalani hubungan? Ah, adakah butuh alasan untuk mencintai?
Seingat saya, waktu itu belum ada teknologi sms untuk berkomunikasi. Cukup dengan surat kami bisa berkomunikasi satu sama lain, bertanya kabar, membagi cerita, dan saling menyemangati tentunya. Dia adik kelas saya, kami bertemu pertama kali saat masa Orientasi. Lucu sekali membayangkan betapa culunnya kami (atau saya saja yang culun?) waktusaling mengucap janji setia. Ah, cinta monyet. Monyet yang bercinta? Atau orang yang bercinta mirip monyet? Atau bercinta dengan gaya monyet manjat pohon kelapa? Hush hush *mengusir pikiran ngaco*
Meski satu sekolah, kami tetap melakukan berkirim2 surat. Mungkin biar terlihat romantis. Setiap pulang sekolah saya jalan bareng sama dia, sepeda saya titipkan ke teman yang nanti sudah stand by di deket rumah si dia. Lewat jalan belakang sekolah tentunya, percayalah kami tidak melakukan sesuatu hal yang membahayakan, kami masih terlalu “polos” waktu itu. Sampai sekarang, kalau saya pulang ke rumah, jika melewati jalan itu, saya tiba-tiba terharu. Jalan kenangan mungkin…
Satu hal yang membuat saya bersyukur pernah diijinkan untuk berada di hatinya, adalah permintaan dia agar saya tidak merokok. Dan sampai sekarang saya masih menepati janji saya kepada dia, selain juga karena alasan kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar